Hari 1: Berbagi Kota
Dalam Ruang Berbagi Kota terdapat tiga topik pembahasan. Yang pertama adalah pembahasan mengenai 'Desain Perkotaan Berbasis Manajemen Air Hujan: Introduksi dan Peran Low Impact Development' oleh Khairani Rizki S. Ia membahas mengenai bagaimana sebuah perkotaan mengadaptasi pengelolaan air berbasis air hujan . Ia menekankan bahwa transisi dari sistem sekarang menuju sistem yang lebih berkelanjutan memerlukan proses yang panjang, tetapi bisa saja terjadi jika segala kelompok yang terlibat bersinergi bersama. Namun, konsep pengelolaan air hujan ini harus dievaluasi lebih lanjut dan dikembangkan mengikuti kondisi lokal.
Pembahasan kedua dibawakan oleh Sabila Khadijah dengan topik mengenai 'Creative City: A Challenge After Pandemic'. Sabila melakukan riset mengenai dampak pandemi pada kota kreatif di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa kota kreatif sangat terdampak karena mereka banyak mengandalkan industri kesenian dan pariwisata bagi perekonomian kota. Ia pun memberikan rekomendasi bagi kota kreatif untuk memanfaatkan platform digital dan memberikan saran agar sektor kesenian atau pariwisata dapat berkolaborasi dengan beberapa sektor lain yang tidak terlalu terdampak.
Topik ketiga berjudul ‘Peran Space Syntax Modelling dalam Perencanaan Guna Lahan’ yang dibawakan oleh Annisaa Windahasanah. Dari studi kasus yang dilakukan oleh Annisaa, hasilnya menunjukkan bahwa metode space syntax modelling memiliki banyak fungsi sebagai bahan perencanaan suatu wilayah sehingga rancangan sesuai dengan kondisi aktualnya (design by evidence). Misalnya ketika kita ingin membangun sebuah fasilitas publik, kita bisa memilih titik yang memiliki local integration dan global integration yang tinggi. Space syntax modelling juga mampu menunjukkan titik kemacetan sehingga menjadi bahan untuk membuat rekayasa lalu lintas di sekitar titik tersebut.
Lalu Bagaimana Tanggapan Panelis?
Special panelist, yaitu Dr. Tri Mulyani Sunarharum, S.T. (Dosen PWK UGM) turut hadir dalam ruang diskusi. Beliau sangat mengapresiasi pembahasan hari ini karena sangat menarik baginya. Untuk pembahasan pertama, Ibu Yani menekankan mengenai teknik-teknik penerapan LID yang harus dikaji dan ditimbang efektifitasnya. Untuk pembahasan kedua, Ibu Yani ingin mengetahui lebih lanjut mengenai skema dari berbagai saran yang telah diutarakan oleh presenter. Pada pembahasan topik terakhir, Ibu Yani memberikan opini mengenai metode kuisioner yang mampu menunjukkan persepsi berbagi kelompok usia sehingga melengkapi metode space syntax modelling yang telah dilakukan.
Bagi teman-teman yang ingin menonton pembahasan lengkapnya, bisa mengakses link ini.